Landasan Filosofis dan Psikologis Pembelajran Tematik Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Tematik” Mar Atush Sholihah 210609002 Dosen Pengampu: Kurnia Hidayati, M.Pd JURUSAN TARBIYAH PRODI PGMI (A) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pembelajaran tematik sering juga disebut dengan pembelajaran terpadu. (Beans, 1993 dalam Sa’ud, dkk., 2006) ia memberikan pengertian bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa-siswi dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan dan pengalaman kehidupannya. Siswa-siswi pada madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar pada kelas 1, 2, dan 3 termasuk pada rentangan usia dini yang seluruh aspek perkembangan kecerdasan (IQ, EQ, dan SQ) tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangannya tersebut masih memandang bahwa segala sesuatu itu sebagai keutuhan (holistik) dan mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajarannya masih tergantung pada objek-objek kongkrit dan pengalaman yang dialami siswa-siswi secara langsung. Berdasarkan pertimbangan pemikiran tersebut dan guna implementasi standar isi (SI) pendidikan yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan pendidikan pada kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) MI akan lebih tepat jika dikelola dengan pembelajaran terpadu/terintegrasi melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata pelajaran. B. Rumusan Masalah 1. Apa landasan filosofis pembelajaran tematik? 2. Apa landasan psikologis pembelajaran tematik? BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Filosofis Pembelajaran Tematik Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu: 1. Progresivisme Aliran Progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi. 2. Konstruktivisme Aliran Konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa-siswi sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. 3. Humanisme Aliran Humanisme melihat siswa-siswi dari keunikan/kekhasan, potensi, dan motivasi yang dimilikinya.[1] B. Landasan Psikologis Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajaran temetik yang diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa-siswi. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa-siswi dan bagaimana pua mereka harus mempelajarinya.[2] Melalui pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didikmenuju kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral maupun sosial.[3] BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu: a. Progresivisme b. Konstruktivisme c. Humanisme 2. Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190884-landasan-pembelajaran-tematik/ Buku paket Pembelajarn Tematik http://blog.tp.ac.id/landasan-filosofis-psikologis-dan-yuridis-pembelajaran-tematik
Label: Makalah