Selamat Datang di ITUZH POENJA Blog...!!!

Jumat, 09 Maret 2012

Makalah Tematik

Landasan Filosofis dan Psikologis Pembelajran Tematik

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pembelajaran Tematik


Oleh:

Mar Atush Sholihah 210609002

Dosen Pengampu:

Kurnia Hidayati, M.Pd

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PGMI (A)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO

2012


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah pembelajaran tematik sering juga disebut dengan pembelajaran terpadu. (Beans, 1993 dalam Sa’ud, dkk., 2006) ia memberikan pengertian bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa-siswi dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan dan pengalaman kehidupannya.

Siswa-siswi pada madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar pada kelas 1, 2, dan 3 termasuk pada rentangan usia dini yang seluruh aspek perkembangan kecerdasan (IQ, EQ, dan SQ) tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangannya tersebut masih memandang bahwa segala sesuatu itu sebagai keutuhan (holistik) dan mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajarannya masih tergantung pada objek-objek kongkrit dan pengalaman yang dialami siswa-siswi secara langsung.

Berdasarkan pertimbangan pemikiran tersebut dan guna implementasi standar isi (SI) pendidikan yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan pendidikan pada kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) MI akan lebih tepat jika dikelola dengan pembelajaran terpadu/terintegrasi melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata pelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa landasan filosofis pembelajaran tematik?

2. Apa landasan psikologis pembelajaran tematik?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Filosofis Pembelajaran Tematik

Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu:

1. Progresivisme

Aliran Progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi.

2. Konstruktivisme

Aliran Konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa-siswi sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya.

3. Humanisme

Aliran Humanisme melihat siswa-siswi dari keunikan/kekhasan, potensi, dan motivasi yang dimilikinya.[1]

B. Landasan Psikologis

Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajaran temetik yang diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa-siswi. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa-siswi dan bagaimana pua mereka harus mempelajarinya.[2] Melalui pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didikmenuju kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral maupun sosial.[3]

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu:

a. Progresivisme

b. Konstruktivisme

c. Humanisme

2. Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190884-landasan-pembelajaran-tematik/

Buku paket Pembelajarn Tematik

http://blog.tp.ac.id/landasan-filosofis-psikologis-dan-yuridis-pembelajaran-tematik


[1] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190884-landasan-pembelajaran-tematik/

[2] Buku paket Pembelajarn Tematik

[3] http://blog.tp.ac.id/landasan-filosofis-psikologis-dan-yuridis-pembelajaran-tematik

»»  Baca Selengkapnya..